Rabu, 16 April 2008

Belajar dari monyet

Sayapernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutanAfrika. Caranyabegitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalamkeadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu.Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.


Cara
menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher
panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma.
Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang,
toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan
tanpa tutup.
Parapemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tingal meringkusmonyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok,bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.
Monyet-monyet itu
tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan
tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam
kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya Selama mempertahankan
kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat
untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !
Mungkin
kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar
sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Ya, kadang kita
bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat setiap permasalahan
yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang.
Kita
sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf.
Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak
pernah bisa melepasnya.
Bahkan,
kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu ke mana pun
kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa
sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.
Teman, sebenarnya
monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya.
Dan,
kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas
semua “rasa tidak enak” terhadap siapapun yang berinteraksi dengan
kita.
Dengan
begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan
senyum. Dan, kita pun tahu surga itu diperuntukkan bagi orang-orang yang
hatinya bersih.
Jadi,
kenapa tetap kita genggam juga perasan tidak enak itu?


sumber suryaningsih.wordpress.com

Read More......

Kamis, 03 April 2008

Buah hati

Assalamu'alaikum........

Saya ingin sedikit berbagi kepada teman muslimah khususnya yang sudah menikah tetapi belum diberikan momongan nih... saya ada dapat resep :
1. Untuk suami 8 hati nanas+8 batang seledri ditumbuk halus diperas diamil airnya+1 sdm madu
lalu diminum.
2. Untuk istri 1 mangkok kecambah ditumbuk halus lalu disaring+1 kunign telur ayam kampung+1 sdm madu+garam sedikit lalu diminum.

selamat mencoba semoga berhasil........!!

Read More......

Kehidupan

Assalamu'alaikum,
Saya sangat bersyukur kehadirat Allah swt karena tepat di bulan kelahiran Nabi junjungan kita Muhammad saw, saya memulai kehidupan baru yang pasti dinantikan oleh setiap insani yaitu menikah tepatnya 1 Rabiul Awal 1429 H dan semoga kehidupan saya yang baru ini mendapatkan curahan rahmat dan barokah tiada henti dari Sang Pencipta. Amin

Read More......

Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Gold Mining News. Powered by Blogger